Pengertian Dan Tipe Kepemimpinan Autokratis, Faternalistik, Militeristik, Demokratis dan Karismatik

PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Menurut kodratnya bahwa manusia dilahirkan untuk menjadi pemimpin. Dari uraian tersebut jelaslah bahwa manusia telah dikaruniai sifat dan sekaligus tugas sebagai seorang pemimpin. Pada masa sekarang ini setiap individu sadar akan pentingnya ilmu sebagai petunjuk/alat/panduan untuk memimpin umat manusia yang semakin besar jumlahnya serta komplek persoalannya. Atas dasar kesadaran itulah dan relevan dengan upaya proses pembelajaran yang mewajibkan kepada setiap umat manusia untuk mencari ilmu. Dengan demikian upaya tersebut tidak lepas dengan pendidikan, dan tujuan pendidikan tidak akan tercapai secara optimal tanpa adanya pengelolaan pendidikan yang baik, yang selanjutnya dalam kegiatan pendidikan yang diperlukan adanya pemimpin yang memiliki kemampuan untuk menjadi seorang pemimpin.

 PEMBAHASAN

A.    Pengertian Pemimpin Dalam Islam
Dalam Islam pemimpin disebut dengan Khalifah. Khalifah (Ar.: Khalifah adalah wakil, pengganti atau duta). Sedangkan secara istilah Khaliifah adalah orang yang bertugas menegakkan syariat Allah SWT, memimpin kaum muslimin untuk menyempurnakan penyebaran syariat Islam dan memberlakukan kepada seluruh kaum muslimin secara wajib, sebagai pengganti kepemimpinan Rasullullah SAW.
Surat Al-Baqarah ayat 30
وَإِذۡ قَالَ رَبُّكَ لِلۡمَلَٰٓئِكَةِ إِنِّي جَاعِلٞ فِي ٱلۡأَرۡضِ خَلِيفَةٗۖ 
Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". 
B.    Kepemimpinan Dalam Islam
Kepemimpinan dalam Islam yang dijelaskan oleh Al-Qur’an disebutkan dengan istilah Imamah, pemimpin dengan istilah imam. Al-Qur’an mengkaitkan kepemimpinan dengan hidayah dan pemberian petunjuk pada kebenaran. Seorang pemimpin tidak boleh melakukan kezholiman, dan tidak pernah melakukan kezholiman dalam segala tingkat kezholiman, misalnya seperti kezholiman dalam keilmuan dan perbuatan, kezholiman dalam mengambil keputusan daan aplikasinya..
Dalilnya sebagaimana disebutkan ayat diatas, dan Hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassallam, sabdanya:
Artinya: "Setiap kalian adalah pemimpin. Dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya. Seorang Amir adalah pemimpin. Seorang suami juga pemimpin atas keluarganya. Seorang wanita juga pemimpin atas rumah suaminya dan anak-anaknya. Maka setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya." (HR. Bukhari).
Jadi kepemimpinan dalam Islam adalah  memimpin seseorang maka berarti menuntun, menunjukkan jalan dan membimbing atau mendidik agar sesuai dengan syariat Islam untuk mencapai dua tujuan yaitu kebahagiaan dunia dan akhirat.



C.    Tipe- tipe Kepemimpinan
1.      Tipe Kepemimpinan Autokratis
Kepemimpinan seperti ini menggunakan metode pendekatan kekuasaan dalam mencapai keputusan dan pengembangan strukturnya. Kekuasaan sangat dominan digunakan. Memusatkan kekuasaan dan pengambilan keputusan bagi dirinya sendiri, dan menata situasi kerja yang rumit bagi bawahan sehingga mau melakukan apa saja yang diperintahkan. Kepemimpinan ini pada umumnya negatif, yang berdasarkan atas ancaman dan hukuman. Meskipun demikian, ada juga beberapa manfaatnya antaranya memungkinkan pengambilan keputusan dengan cepat serta memungkinkan pendayagunaan bawahan yang kurang kompeten.
Dilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang otokratik adalah seseorang yang sangat egois. Seorang pemimpin yang otoriter akan menujukan sikap yang menonjolkan .       kelakuannya, antara lain dalam bentuk :
a. Kecenderungan memperlakukan para bawahannya sama dengan alat-alat lain dalam organisasi, seperti mesin, dan dengan demikian kurang menghargai harkat dan martabat mereka.
b.  Pengutamaan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas tanpa mengkaitkan pelaksanaan tugas itu dengan kepentingan dan kebutuhan para bawahannya.
c.       Pengabaian peranan para bawahan dalam proses pengambilan keputusan.
Gaya kepemimpinan yang dipergunakan pemimpin yang Autokratis antara lain:
a.       Menuntut ketaatan penuh dari para bawahannya.
b.      Dalam menegakkan disiplin menunjukkan keakuannya.
c.       Bernada keras dalam pemberian perintah atau instruksi.
d.     Menggunakan pendekatan premitif dalam hal terjadinya penyimpangan oleh bawahan.
Contoh Pemimpin Autokratis Adolf Hitler, Muammar Khadafi, Saddam Husein, Husni Mubarak dan lain-lain.
Kelebihan       :
a.       Keputusan akan dapat diambil dengan cepat karena mutlak hak pemimpin, tak ada bantahan dari bawahan.
b.      Pemimpin yang bersifat otoriter pasti bersifat tegas, sehingga apabila terjadi kesalahan dari bawahan maka pemimpin tak segan untuk menegur.
c.       Mudah dilakukan pengawasan.
Kelemahan     :
a.       Suasana kaku, mencekam dan menakutkan karena sifat keras dari pemimpin
b.      Menimbulkan permusuhan, keluhan dan rawan terjadi perpindahan karena bawahan tidak merasa nyaman.
c.       Bawahan akan merasa tertekan karena apabila terjadi perbedaan pendapat, pemimpin akan menganggapnya sebagai pembangkangan dan kelicikan.
d.      Kreativitas dari bawahan sangatlah minim karena tidak diberikan kesempatan mengajukan pendapat.
e.       Mudahnya melahirkan kubu oposisi karena dominasi pemimpin yang berlebihan.
f.       Disiplin yang terjadi seakan-akan karena ketakutan dan hukuman bahkan pemecatan dari atasan.
g.      Pengawasan dari pemimpin hanya bersifat mengontrol, apakah perintah yang diberikan sudah dijalankan dengan baik oleh anggotanya. 
2.     Tipe Kepemimpinan Faternalistik / Maternalistik
Tipe kepemimpinan faternalistik, mempunyai ciri tertentu yaitu bersifat fathernal atau kebapakan. Kepemimpinan seperti ini menggunakan pengaruh yang sifat kebapakan dalam menggerakkan bawahan mencapai tujuan. Kadang-kadang pendekatan yang dilakukan sifat terlalu sentimentil.
Sifat-sifat umum dari tipe pemimpin paternalistis dapat dikemukakan sebagai berikut:
a.  Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa.
b.  Bersikap terlalu melindungi bawahan.
c.  Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan. Karena
itu jarang dan pelimpahan wewenang.
d. Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya tuk mengembangkan inisiatif  kreasi.
e. Sering menganggap dirinya maha tau.
Harus diakui bahwa dalam keadaan tertentu pemimpin seperti ini sangat diperlukan. akan tetapi ditinjau dari segi sifar-sifar negatifnya pemimpin faternalistik kurang menunjukkan elemen kontinuitas terhadap organisasi yang dipimpinnya.
Sedangkan tipe kepemimpinan maternalistik tidak jauh beda dengan tipe kepemimpinan paternalistik, yang membedakan adalah dalam kepemimpinan maternalistik terdapat sikap over-protective atau terlalu melindungi yang sangat menonjol disertai kasih sayang yang berlebih lebihan.
Contoh Pemimpin Paternalistik adalah seorang Guru.
Kelebihan       :
a.       Pemimpin pasti memiliki sifat yang tegas dalam mengambil keputusan.
b.      Bawahan akan merasa aman karena mendapat perlindungan.
Kelemahan     :
a.       Bawahan tidak memiliki inisiatif dalam bertindak karena tidak diberi kesempatan.
b.      Keputusan yang diambil tidak berdasarkan musyawarah bersama karena menganggap dirinya sudah melakukan yang benar.
c.       Daya imajinasi dan kreativitas para pengikut cukup rendah karena tidak ada kesempatan untuk mengembangkannya.
3.       Tipe Kepemimpinan Militeristis
Perlu diparhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dengan seorang pemimpin tipe militeristis tidak sama dengan pemimpin-pemimpin dalam organisasi militer. Artinya tidak semua pemimpin dalam militer adalah bertipe militeristis.
Seorang pemimpin yang bertipe militeristis mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
a.       Dalam menggerakkan bawahan untuk yang telah ditetapkan, perintah mencapai tujuan digunakan sebagai alat utama.
b.      Dalam menggerakkan bawahan sangat suka menggunakan pangkat dan jabatannya.
c.       Senang kepada formalitas yang berlebihan.
d.      Menuntut disiplin yang tinggi dan kepatuhan mutlak dari bawahan.
e.       Tidak mau menerima kritik dari bawahan.
f.       Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.
Dari sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe pemimpin militeristik jelaslah bahwa tipe pemimpin seperti ini bukan merupakan pemimpin yang ideal.
Contoh Pemimpin Militeristik adalah Soeharto.
Kelebihan       :
a.       Tegas dan tidak memiliki keraguan dalam bertindak dan mengambil keputusan.
b.      Bawahan akan memiliki disiplin yang tinggi.
c.       Bawahan akan merasa aman dan terlindungi.
Kelemahan     :
a.       Suasana cenderung kaku karena lingkungan yang formal.
b.      Pemimpin sukar dalam menerima kritikan dan saran dari bawahan.
c.       Bawahan akan merasa tertekan dan tidak nyaman karena banyak aturan dan sifat keras dari pemimpin.
.          4.         Tipe Kepemimpinan Demokratis
Dari semua tipe kepemimpinan yang ada, tipe kepemimpinan demokratis dianggap adalah tipe kepemimpinan yang terbaik. Hal ini disebabkan karena tipe kepemimpinan ini selalu mendahulukan kepentingan kelompok dibandingkan dengan kepentingan individu.
Beberapa ciri dari tipe kepemimpinan demokratis adalah sebagai berikut:
a..       Dalam proses menggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah mahluk yang termulia di dunia.
b.      Selalu berusaha menselaraskan kepentingan dan tujuan pribadi dengan kepentingan organisasi.
c.       Senang menerima saran, pendapat dan bahkan dari kritik bawahannya.
d.      Mentolerir bawahan yang membuat kesalahan dan berikan pendidikan kepada bawahan agar jangan berbuat kesalahan dengan tidak mengurangi daya kreativitas, inisyatif dan prakarsa dari bawahan.
e.       Lebih menitik beratkan kerjasama dalam mencapai tujuan.
f.       Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya.
g.      Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
Dari sifat-sifat yang harus dimiliki oleh pemimpin tipe demokratis, jelaslah bahwa tidak mudah untuk menjadi pemimpin demokratis. Namun, karena pemimpin yang demikian adalah yang paling ideal, alangkah baiknya jika semua pemimpin berusaha menjadi seorang pemimpin yang demokratis.
Contoh Pemimpin Demokratis adalah John F Kennedy, Mahatma Gandhi dan lain-lain.
Kelebihan       :
a.       Hubungan antara pemimpin dan bawahan harmonis dan tidak kaku.
b.      Keputusan dan kebijaksanaan diambil melalui diskusi sehingga bawahan akan merasa dihargai dan dibutuhkan peranannya.
c.       Mengembangkan daya kreatif dari bawahan karena dapat mengajukan pendapat dan saran.
d.      Bawahan akan merasa percaya diri dan nyaman sehingga bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya untuk menyelesaikan tugasnya.
e.       Bawahan akan merasa bersemangat karena merasa diperhatikan.
f.       Tidak mudah lahir kubu oposisi karena pemimpin dan bawahan sejalan.
Kelemahan     :
a.       Proses pengambilan keputusan akan berlangsung lama karena diambil secara musyawarah.
b.      Sulitnya dalam pencapaian kata mufakat karna pendapat setiap orang jelas berbeda.
c.       Akan memicu konflik apabila keputusan yang diambil tidak sesuai dan apabila ego masing-masing anggota tinggi.
5.      Tipe Kepemimpinan Karismatik
Tipe pemimpin seperti ini mampunyai daya tarik yang amat besar, dan karenanya mempunyai pengikut yang sangat besar. Kebanyakan para pengikut menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin seperti ini, pengetahuan tentang faktor penyebab Karena kurangnya seorang pemimpin yang karismatik, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supernatural powers), perlu dikemukakan bahwa kekayaan, umur, kesehatan profil pendidikan dan sebagainya. Tidak dapat digunakan sebagai kriteria tipe pemimpin karismatik.
     Contoh pemimpin kharismatik adalah Nelson Mandela, Martin Luther King, Soekarno dan lain-lain
Kelebihan       :
a.       Dapat mengkomunikasikan visi dan misi secara jelas.
b.      Dapat membangkitkan semangat bawahan untuk bekerja lebih giat.
c.       Bisa mendapatkan pengikut dengan masa yang besar karena sifatnya yang berkharisma sehingga bisa dipercaya.
d.      Menyadari kelebihannya dengan baik sehingga bisa memanfaatkannya semaksimal mungkin.
Kelemahan     :
a.       Para pemimpin kharismatik mudah mengambil keputusan yang beresiko.
b.      Pemimpin kharismatik cenderung memiliki khayalan bahwa apa yang dilakukan pasti. benar karena pengikutnya sudah terlanjur percaya. Ketergantungan yang tinggi sehingga regenerasi untuk pemimpin yang berkompeten sulit.

Selanjutnya menurut Kurt Lewin yang dikutif oleh Maman Ukas mengemukakan tipe-tipe kepemimpinan:
1.      Autokratis, pemimpin yang demikian bekerja kerang, sungguh-sungguh, teliti dan tertib. Ia bekerja menurut peraturan yang berlaku dengan ketat dan instruksi-instruksinya harusditaati.
2.      Demokratis, pemimpin yang demokratis menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompoknya dan bersama-sama dengan kelompoknya berusaha bertanggung jawab tentang pelaksanaan tujuannya. Agar setiap anggota turut serta dalam setiap kegiatan-kegiatan, perencanaan, penyelenggaraan, pengawasan dan penilaian. Setiap anggota dianggap sebagai potensi yang berharga dalam usaha pencapaian tujuan yang diinginkan.
3.      Laizessz Faire, pemimpin yang bertipe demikian, segera setelah tujuan diterangkan pada bawahannya, untuk menyerahkan sepenuhnya pada para bawahannya untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Ia hanya akan menerima laporan-laporan hasilnya dengan tidak terlampau turut campur tangan atau tidak terlalu mau ambil inisiatif, semua pekerjaan itu tergantung pada inisiatif dan prakarsa dari para bawahannya, sehingga dengan demikian dianggap cukup dapat memberikan kesempatan pada para bawahannya bekerja bebas tanpa tekanan.
Berdasarkan dari pendapat tersebut di atas, bahwa pada kenyataannya tipe kepemimpinan yang Autokratis, demokratis, dan laizesszz faire, banyak diterapkan oleh para pemimpinnya di dalam berbagai macama organisasi, yang salah satunya adalah dalam bidang pendidikan.  Dengan melihat hal tersebut, maka pemimpin di bidang pendidikan diharapkan memiliki tipe kepemimpinan yang sesuai dengan harapan atau tujuan, baik itu harapan dari bawahan, atau dari atasan yang lebih tinggi, posisinya, yang pada akhirnya gaya atau tipe kepemimpinan yang dipakai oleh para pemimpin, terutama dalam bidang pendidikan benar-benar mencerminkan sebagai seorang pemimpin yang profesional.

Komentar

  1. Iya joo...
    Apakah demokrasi sebagai manifest kepemimpinan ala islam

    BalasHapus
  2. Tipe kepemimpinan yang demokrasi, juga menganut ajaran keislaman yaitu musyawarah.. Maka sistem demokrasi adalah sistem yang juga dibenarkan dalam islam

    BalasHapus
  3. Tipe kepemimpinan yang demokrasi, juga menganut ajaran keislaman yaitu musyawarah.. Maka sistem demokrasi adalah sistem yang juga dibenarkan dalam islam

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEPEMIMPINAN DALAM ISLAM

Tugas Teori-Teori Kepemimpinan